RINTIHAN
HATI
Oleh
Abu Nayla Latifah Khalid
Ya Rabbi….
Dalam putaran waktu yang berlalu
Hatiku tumbuh dihiasi dekapan kasih
Senyum dan kelembutan mewarnai hari-hariku
Aku bak bunga yang layu tampa siramnnya
Dari kecil rasa kedamaian meliputiku
Aku lemah tampa kasihnya
Aku tak bercahaya tampa sinarnya
Abi…. Ummi…. Aku terasa nyaman denganmu
Tapi….
Ada rasa yang tak bisa ku
sebut
Tak ada kabut menutup pandangan
Tak ada mendung dilangit biru
Tak ada gabak dihulu
Tak ada cewang
Dalam sesaat
Ketika batinku diselimut bahagia
Ketika yang menyayangi satu dalam tatapanku
Ketika senyum bahagia menghiasku
Aku terhenyak dalam tangisan, aku terpana dalam gelombang
Batinku merintih tanpa arti
Air mata berderai dlam ratapan
Cinta rindu dan benciku terpecah-pecah
Rabbi
Aku tak tahu…..
Kenapa ini terjadi 2x
Kenapa gelombang menghempas
Kenapa para nakhoda kehilangan kendali
Kemana biduk ini akan berlabuh
Mungkin ke nakhoda dan penompang seirama menghadapi ombak dan
badai
Atau
Inikah tanda-tanda
Jurang pemisah darimu
Inikah tanda
Kapal tak lagi ada nakhoda
Kau berlayar tanpa aku, abiku
SEBERKAS
CAHAYA
Ketika malam mulai gulita
Ketika senyap sepi makin terasa
Ketika ku lelap setelah bersuci
Ketika insan terbuai mimpi
Rabbi……….
Apakah ini kabar darimu
Dalam tidur kau nampakkan cahaya
Apakah ini hidayahmu
Kau tuntun hatinya menelusuri jalanmu
Apakah ini buah doaku
Rabbi mutiara bersinar
didasar lautan
Seberkas cahaya telah kau nampakkan
Bak mentari dipagi hari
Menyinari menembus lorong kalbu ini
Kan ku sambut cahayamu
Kan kuhias langitmu
Kan ku ukir semua
Puisi ini tercipta buat anakku dulunya…..
Hatinya tak berjilbab, jika berjilbab tapi tak islami
Ketat dan tak mau diatur
Tapi belakangan ini terlihat bajunya dalam jilbabnya
TINGGALAH
KENANGAN
Editor Abu Khalid Al Yasro
Langit bumi jadi satu Setiap
detik yang berlalu
Hitam putih gelap terang
dialam dunia
Semua wajah kan diuji dengan
sesuatu yang dicintai
Harta benda dan
segalanya kan bianasa
Datang pergi bertemu dan
berpisah itu biasa
Tinggallah namamu
Tinggallah cintamu
Tinggallah segala tawa
candamu di pondok ini
Tiada bisa kami semua megulur
sang waktu
Bila tiba masa datang
kakak akan pergi
Semua yang di mata
Semua yang di cinta
Semua yang dibangga akan
hilang dan sirna
Tinggallah namamu
Tinggsllah senyummu
Tinggalkan yang terukir
di pondok ini
Tinggallah kami
Tinggallah kenangan
Tinggallah air mata
sayang kami padamu
Maafkanlah kami
Maafkanah kakak
Maafkankanlah segala
kesalahan kami kepadamu
Oh kakak ku…
Sabtu 30 Agus 2013 menjelang fajar menyingsing,
kutulis puisi ini sebagai ungkapan kata hati adik-adikmu di Pondok Pesantren
Mu’allimin Muhammadiyah Pakan Sinayan Kamang Magek Agam, maka tersusunlah
sebuah ungkapan hati dengan judul
HARAPAN DALAM BAYANGAN
Karya
Abu Naila Latifah Khalid
Kakak….
Ketika rasa mulai tumbuh
Ketika asa terasa bangkit
Ketika sayang mulai terasa
Ketika senyumu mulai meyatu
Ketika secercah cahaya mulai menembus lorong hatiku
Ketika kerinduanku mulai tertanam
Ketika hati mulai berpadu
Ketika aku baru kau tatah
Ketika aku baru melangkah
dalam bimbinganmu
Tapi…….
Ketika itu kau lepas aku
Kakak….
Kenapa ini harus terjadi ?????
Kenapa kau hinggap dihati kami ????? ????
Kenapa dalam gamang kau pergi ??????
Ooooh…. Tuhaaaaaan…….!!
Aku tahu ini taqdirMu
Tapi…..
Kenapa Kau hadirkan ia dihati ku ?
Kakak….
Tataplah aku dalam cintamu
Kenanglah aku dalam mimpimu
Aku ini adikmu
Aku masih butuh kasihmu
Aku masih ingin bimbinganmu
Aku masih harap sayangmu
Aku masih haus kesejukanmu
kak
Kakak…
Kakak..
Kenapa ini harus terjadi
Puisi
ini mewakili buah hatiku untukmu anak-anakku. Ahmad, Miki, Elza Pepi, Nurul,
Putri, Mastika,zulfadilah,Yeni, Mukhtar, Fatimah, Yulia
MENELUSURI JEJAK NYIAK ENCEH
Karya Abu Khalid
Putra Sipanjang
Bansa tanah kelahiranku
Disini aku dibesarkan
Disini awal Nyiak enceh melangkah
Disini beliau mencapkan panji2
Disini Imam Bonjol pernah berguru
Disini gerakan Islam awal
bermuara
Ayah….. Ibu……..
Tlah kudengar itu semua
Tapi itu dulu…Duluu…. Ayah…Duluuu….. Ibuuuu
Wahai Nyiak enceh
Walau Kau sudah tiada
Walau kau tak pernah ku lihat
Disini masjidmu terpampang megah
Disini namamu terukir indah
Langkah dan gerakanmu mengharumkan namamu
Tapi….
Karena putaran waktu
Bayangan jejakmu terasa pudar
Langkahmu terasa tak diiringi
Aku ini cucumu.
Cucu-cucumu Nyiak Enceeeeeeeh
Aku berjalan terasa tak ada nakhoda yang handal
Aku belajar agama terasa tak ada kendali
Tak ada tempat yang hakiki
Perahu iman ku terseot dihantam gelombang
Aqidahku terasa rapuh ditiup angin
Wahai ayah….
Wahai ibu……
Tataplah aku sepenuh hatimu
Tanamkanlah aqidahku sejak dini
Bimbinglah aku mencintai Allah
Bimbinglah aku mencintai masjid
Mencintai AlQur’an
Bangkitkan semangat aku
Menelusuri langkah nyiak enceh
Aku tak rela salah tujuan
Aku tak rela kehilangan
kendali
aku tak rela salah haluan
Aku tak rela ayah……
Aku tak rela ibuuuuuuuu……………
Selamatkanlah kami jika ayah ibu mencintaiku
Ungkapan hati Adikmu Nailatul
Azizah
“ KAU PERGI
SA’ATKU BUTUH
Kakak…………..
Hari itu aku bahagia
sekali
Kau teramat cantik dalam
tatapanku
Dalam suasana gembira kau
peluk aku
Kau cium aku dan….. aku
tertidur
Dalam belaian cinta dan
kasihmu
Kakak……
Aku tak tahu hari itu
Hari terkhair aku
bersamamu
Kau ajak aku berfoto
Kau suapi aku makan
Aku tak tahu mengapa
cintamu begitu dalam
Batapa dekatnya hatiku
dengan hatimu
Senyum ceria kau biaskan
selalu padaku
Kakak…………..
Aku tak tahu
Hari itu hari
perpisahanmu
Hari berkhirnya kita
bersama
Bersama aku dan abiku
Di sekolah ini kau
gendong aku
Kau peluk aku…..kau dekap
aku..
Kau bagi rasa dan ceria
denganku
Ternyata hari itu
terakhirmu dengan aku
Terima kasih kakakku..
Karena cintamu hati kita berpadu
Kakak……
Ingatlah aku selalu dalam
memorimu
Kau pergi saat ku butuh
kasihmu
Inilah foto kita berdua
sebagai bukti bagimu
Bahwa hati kita pernah
menyatu
Kakak……..
Tahukah kamu kak ? Ketika
kita berfoto ini
Di depan kita ada yang
menatap
Di wajahnya tersimpan
bahagia
Dialah yang menyatukan
kita
Dialah yang menitipkan
aku padamu
Dialah yang percaya
padamu
Percaya akan cinta dan
kasihmu padaku
Dia itu Abiku kak… Ia itu
gurumu……Ayah kita,… kakakku….
Puisi ini ditulis oleh
Abi Naila Latifa Khalid ( Abu Nurul Qalbina )
Hari Rabu 15 mei 2013 Jam 3.50 pagi setelah selesai Sujud malam
Banggaku dan
harapanku
Buah karya Abu Nurul Qalbina
Anakku
Betapa bangganya aku padamu
Betapa tingginya keshalehan kamu
Betapa rajinnya dalam ibadahmu
Betapa kuatnya pengaruh budimu
Betapa indahnya uaramu
Betapa sulitnya melepasmu
Betapa susahnya……….
ntuk menghilankan bayanganmu
Ketika kau menyatu dengan anaku
Ketika kau berpadu dengan keluargaku
Ketika kau menyatu dengan jemaahku
Anakku
Semoga kau tak pudar ditelan waktu
Semoga kau tak hilang dimakan masa
Semoga kau tak gamang diterpa ombak
Semoga kau tak goyang ditiup angin
Semoga kau tak berobah dihantam petir
Semoga kau tak berpaling ditipu hawa
Sealamat jalan anaku
Kudo’akan impianmu tergapai
Senin 13 Mei 2013
Pagi menjelang mentari terbit kutulis kata
hati
Untukmu anakku Nurul Qalbina
SEANDAINYA
Seandainya
Kau darah dagingku
Kan ku dekap kau sepenuh hati
Tapi….
Kau adalah buah hati
ana yang
mungkin kau raih
Semua
mungkin kau dapatkan
Tapi tak
patut dimata
Wahai
anakku……
Hatiku
terluka karenamu
Air mataku
jatuh karenamu
Kau tak tahu
yang ku rasa
Kau tak tahu
naluriku berkata
Lupakan ia
dalam qalbumu
Hapuslah ia
di hapemu
Tapi
…..qalbu ini juga berbisik….
Ia itu
anakmu jua
Ia itu buah
hatimu jua
Ia itu
bahagian dari setetes cintamu
Sebutir
kasih yang sedang kamu tanam
Dekaplah ia
dengan sayangmu
Bisikan itu
yang meluluhkan hatiku
Tat kala kau
berlutut air matamu berderai
Kau
bersimpuh sambil mengulurkan jarimu
Harap kata
maaf dariku
Anaku………
Ku tak ingin
kau berduka
Ku tak ingin
batinmu terpercak luka
Bangkitlah
sayangku,,
Kau ku
maafkan
MU’ALLAF MENCARI
TUHAN
Oleh Abu Naila Lafifa Khalid
Wahai Rabbi…
Ketika ku cari
hidayahMu
Kutinggalkan
orang yang teramat mencintaiku
Ku lepas
cinta darinya
Ku lari
dari dekapan sayangnya
Ku daki gunung yang
tinggi
Ku
sebrangi luatan yang
luas
Demi sebuah hidayah dari Mu
Rabbi…
Kucari Islam
untuk bahagia
Kutinggalkan kegelapan
untuk mencari cahayamu
Ku ingin
tentram dan damai
Bersamamu Ya
Rabb
Tapi…..
Kenapa
ketika kutelusuri jalanMu
Kenapa pahit
yang kurasa
Apakah
ini ujian dari Mu
Apakah ini tanda
cintaMu
Atau,……
apakah salah padaku padaMu
Apa khilafku
padaMu
Oooooh
Tuhannnnnnnnn
Aku takut salah
berjalan
Aku takut azabMu
Aku takut
ancamanMu
Ku takut
kafir membayang
Ku harap
cintaMu…..
Kuharap
kasihMu…………..
Kurindu
damai dalam Islam
Yang masih
ku nanti
Bagai
pengganti cintanya ayahku
Cinta ibuku
yang terputus jauh
Yang
kini entah dimana Ya Rabbi
Turunkanlah
…..
Curahkanlah
….Ya Allah
SayangMu
yang ku harap
KAPAN KAU KAN KEMBALI
Kakak ….
Ketika kita
bertemu
Tak
terbayang jalan yang kita lalui
Disini kita
ukir waktu
Kita hidup
senasib tertawa dan menangis bersama
Menggapai
sebuah harapan
Walau jalan
kita tak sama
Walau arah
dan tujuan kita berbeda
Walau kita
sama kan berlayar
Kakak…..
Karena takdir
Kapal kakak kan berlayar
Di dermaga ini
Kubarucap maaf
Jika terselip kata yang melukai
Terucap kata yang menyakitkan
Jika pernah air matamu mengalir
Karena aku
Jika sampai ini hatimu masih terluka
Kakak……
Dihari ini subuh tabuh berbunyi
Sebelum kapalmu berlayar
Di dermaga ini
Ku ulurkan tanganku
Tanda maaf padamu
Ku lambaikan tanganku
Tanda kakak kan kembali
Bertemu di dermaga ini
Kakak…..
Sekian tahun kita betemu
Hari ini kau kan pergi
Ku tungu kapan kau embali
Ku tunggu kakak di sini
Selamat jalankkk
Doa kami bersamamu
Wahai kakak ku saying
DIBALIK BAHAGIA
Karya abu latifal khalid
Wahai
musafir
mencari
bahagia
Dalam derap
langkahmu
Tergambar
tekat hatimu
Kau siap
menghadang Riak dan gelombang
Kau siap
menantang badai
Kau relakan
dirimu
Dalam hidup
berhias Suka dan derita
Terkadang
kau bertahan
Dalam
ketidak pastian
Sakit yang
kau terima
Kau rasakan
sendiri
Wahai musafir
Ku tau kau berselimut derita
Terkadang kau seharian tak makan
Terkadang kau tak punya sedikit uang
jajan
Terkadang pakaianmu lusuh, robek
Terkadang terlihat binaran air matamu
Terkadang terdengar isak tangismu
Rindu ayah rindu ibu
Rindu kebahagian seperti teman
Rindu bersama dan bersatu dengan keluarga
Kau tak peduli onak dan duri
Kau tak peduli halangan dan rintangan
Kau tak hiraukan susah dan derita
Karena tekat mu
Ku do’akan kau sukses
MERAIH
CINTA DALAM BAYANGAN
Karya Abu
Naila Latifa Khalid
Rabbi….
Bolehkah
aku mengeluh padaMu
Karena
Engkau Maha Suci
Engkau
Maha Sayang
Dan… maha adil
Tiada yang Kau
takdirkan itu salah
Tiada yang kau
jadikan sia-sia
Tak satu pun peristiwa tanpa izinMu
Karena Izin Mu
Karena
Cinta Mu
Ku berpisah dengan
Ibuku
Pergi
untuk tak kembali
Ku tak
sempat menatap wajah Ayahku
Rabbi ….
Karena
KasihMu jua
ku temui ibu yang bukan melahirka aku
Ku temui kasih sayang
yang terputus
Ku temui
kelembutan hati
Tempat aku berbagi rasa dan cinta
Di sini ku mencari cintaMu
Disini ku gapai impianku
Dan…….disini aku
bersimpuh dan sujud padaMu
Ku sandarkan hasratku
padaMu
Mengadu dan bermohon
padaMu
Rabbi….
Maafkan
aku jika ku panggil ibuku
Jika kupanggil ayhaku
Yang
telah tiada
Ibu….
Ayaaah…..
Walau
aku tak lagi
memenatap wajahmu
Tak lagi
degnar suara cintamu
Tal
lagi dalam dekapan
kasihmu
Tak
lagi dalam selimut sayangmu
Aku
kan tatap mendekapmu
Bahagia dengan mu tetap kan
ku raih
Aku yakin kita kan bertemu
Dalam
selimut bahgia di SorgaMu
PERJALAN
YANG TIADA ARTI
Hai manusia
Berapa umurmu
Yang telah kau habiuskan
Yang telah kau habiskan
Hari demi hari
Tahun demi tahun
Apa yang telah kau hasilkan
Apa yng telah kau ukir
Kau masih tetap berharap
Dapat
yang kau impikan
Sibukmu
terus betambah
Yang kau inginkn semakin berat
Kau ingin cari waktu senggang
Buat bercinta dngan Allah
Kau
ulur-ulur waktu
Tapi sampai saat ini apa
Apa yang telah kau persembahkan
Sebaigai baktimu
Ingin
Tapi Kau
Tak Mau
Karya Ibnu Halim Al
Bashri
Kau ingin gapai pulau bahagia
Tapi kau tak mau menghadang ombak
Kau takut badai menggulung
Kau takut petir dan kilat bersabung
Kau ingin ke puncak bahagia
Tapi kau tak mau
Mendaki gunung yang terjal
Batu dan kerikil jadi penarung
Tiupan angin menghempaskan dirimu
Kau ingin jadi orang yang baik
Tapi kau tak mau di caci orang lain
Kau tak mau direndah kan
Kau tak mau di kritik,di perbaiki
Kau ingin menelusuri NABI MU
Tapi kau tak mau sabar
Kau tak mau rendah hati
Kau tak mau lemah lembut
Kau tak mau mencari cintanya
Kau ingin bertemu ALLAH
Tapi kau tak mau sujud padanya
Kau tak mau kerumahnya
Kau tak mau baca ayad-ayadnya
Kau tak mau ikut antaranya
Seandainya Indraku Bicara
Karya
Abi Naila Latifa Khalid
Wahai
Rabbiy
Dengan
kasih dan rahmatMu
Dengan cinta dan sayangMu
Kau
jadikan aku mampu menatap
Indahnya
alam Yan Kau
bentangkan
Kau
jadikan aku mampu mendengar
Indahnya
suara azan
Sediran ombak dipantai
Kau
jadikan aku mampu
Menyebut
namaMu
Mengalungkan wahyumu
Kau jadikan aku mampu
Merasakan indahnya
nikmatmu
Kau
jadikan aku mampu
Mengaih
rezki
Yang
Engkau hamparkan
Kau
jadikan aku mampu
Menata hidup ini
Rabbi
Smua kurnia yang Kau titip
Smua indra yang Kau berikan
Tuntunlah ia dalam
kasihMu
Bimbinglah ia
Dalam
menatap rahmatMu
Dalam
menggapai jalanMu
Ahad 19 Februari
2012
DDS
Muhammadiyah
Cahaya
Dalam Gulita
Buah karya Abu Shabran Azizah
14 abad
berselang
Ketika daratan Arabia kelam mencekam
Tak ada kebenaran
Tak ada kemilau cahaya
Yang kuat jadi diraja
Yang
lemah berselimut duka
Kaum wanita hidup tampa kepastian
Mereka harus mati karena tiada arti
Maksiat…
Mungkarat….
Judi dan
mauk-mabukan
Harta dan nyawa jadi taruhan.
Tapi ….
Ketika deraian air mata rasa tak
berkesudahan
Ketika kehidupan wanita rasa tak ada
harapan
Ketika kaum duafa slalu
dalam ancaman
Ketika sikaya sudah semena-mena
Ketika itu…………….?
Ketika itu…………….?
Oh Tuhan………….
Dengan kasih dan cintaMu
Dalam gulita kau munculkan cahaya
Kau utus Rasul pilihanmu
Penyejuk hati yang duka
Penawar Qalbu yang gundah,
Penerang jalan keselamatan
Ya Rasul…………………
Kau Kau
hadir bagai rembulan
di gelap malam
Kau
bagai mentari menyinari bumi
Yang menembus lorong-lorong qalbu
Ya
Rasul …..
Kan
ku susuli jalanmu
Kan
kusebut Namamu dalam hidupku
Ku kan tetapi mencintaimu
Mencintaimu ya Rasul
Walau aku tak pernah bertemu
Kisah di tapal
batas
Karya Abi
Naila Azizah
KETIKASUATU PERISTIWA
YANG TERAMAT PENTING DALAM SEJARAH
HARI INI KITA BERKUMPUL BERSAMA,
DI PULAU INI DITAPAL BATAS KITA MENGUKIR
KISAH
MENUTUP CERITA YANG TELAH KITA SUSUN SELAMA INI
HARI INI KITA AKAN TUTUP LEMBARAN YANG PENUH MAKNA
DISINI………….DI PONDOK INI ……………….PADA HARI INI ………………..
KITA BERKUMPUL…YANG TAK KAN BERULANG LAGI (2 X)
BERKUMPUL ….GELAK & TAWA BERSAMA …
CANDA RIA BERSAM …
SUKA & DUKA KITA BERSAMA …
ANAKKU
MEBJELANG DETIK DETIK TERAKHIR KAU
KAN PERGI
DENGARKANLAH SEPATAH UNTAI HATI KAMI YANG TINGGAL
ANAKKU…….
KAMI SADAR YANG NAMANYA HIDUP
SEKIAN TAHUN KITA BERSAMA …..
TAK SEDIKIT NILAI YANG KAMI
PETIK,,BIMBINGAN KADER,,LATIHAN,, TARUNA MELATI
& BERBAGAI KRITIK & SARAN
YANG KAKAK LONTARKAN KEPADA KAMI
BERBAGAI KIAT & NORMA YANG KAKAK TANAM DI SANUBARI
SEMUA INI TELAH TUMBUH DI DALAM HATI KAMI
YANG TELAH MEMBUKA HATI KAMI UNTUK BELAJAR LEBIH MANDIRI
KAKAK…….
YANG NAMANYA MANUSIA TAK SEDIKIT DUKA & LARA
YANG TERKADANG KAMI SENGAJA,MEMBUAT
HATI KAKAK TERLUKA&
KAMI CEMAS,KETIKA KAKAK SUDAH PERGI & TIDAK BERSAMA KAMI
LUKA LAMA YANG TERGORES MASIH MENGALIR,..
UNTUK ITU KAK
WALAU BERAT DI HATI MU,PADA HARI INI,DENGARKANLAH KAKAK
SELURUH ADIK – ADIK MU MENGHANTURKAN
MAAF YANG TERAMAT BESAR
TUTUPLAH LUKA DI HATIMU,SEMOGA MAAF YANG KAMI HANTARKAN
MENJADI SI TAWA & KAMI YANG TINGGAL MENJADI SI DINGIN
SELAMT JALAN KAKAK & DOA KAMI KAN MENYERTAIMU
KAMI KAN DOAKAN KAKAK ,
AGAR SUKSES DALAM MENGGAPAI PULAU IMPIAN.
Di tapal batas
Hari ini
adalah hari yang teramat penting dalam sejarah kami
Hari ini kita berkumpul bersama,
kesini kami diantar ayah ibu 6 tahun yang lalu untuk
menyatukan hati menimba ilmu ,
ternyata 6 tahun itu tidak lah
lama,
hari ini
Bapak dan ibu datang
kembali untuk menjeput kami
Dan
Rasanya kemarin kami menapakan
kaki disini untuk belajar
bersama para
guru dan para ustaz .
ternyata semua itu hari ini harus berakhir.
Ayah ibu tercinta
dan Para guru kami yang teramat
mulia
Dipertemuan yang
bersejarah ini
izinkanlah kami
bertutur sejenak mewakili santri
yang yang
kan melanjutkan cita-cita,
menggapai harapan ayah
dan ibu
yang kini masih
dalam bayangan
Pertama kepada
Ayah dan ibu tercinta.
Kami sadar ,
bapak dan ibu rasa tak mampu
rasa tak kuasa mendayung harapan
kami ,
tapi karena
sebuah harapan bapak/Ibu
kuras tenaga dan fikiran
Bapak Ibu habiskan
waktu dan umur ,
bapak ibu tahan
panasnya mentari lebatnya hujan
demi kami,
terima kasih ayah
,terima kasih ibu,
kami akan
balas jasa dan pengorbananmu
kami kan
usahakan bahagiamu ibu bahagiamu
ayah.,
Kami sadar
ayah ibu dalam perjalannan kami
tak sedikit derita
yang ayah dan ibu
rasakan
tak sedikit duka yang diterima, karena sikap
dan tingkah kami ,
Kata yang terucap melukai hati , atau sikap yang
tak santun
Atau mungkin karena
tutur dan
ucapan kami yang
membuat air mata ibu
berderai
yang membuat
hati ayah kesal dan terluka
dihari ini kami
menyampaikan kata , maafkan
kami ayah,,,
maafkan kami ibu
Selanjutnya pada Bapak
dan ibu guru ,para ustaz dan
uztazah,
Entah apa yang akan kami
ucapkan dihari ini ,
entah apa yang
akan kami sampaikan
pada bapak dan
Ibu dan
entah dengan apa
jasa bapak/ibu akan kami
balas
Bapak ibu telah
antarkan kami pada sebuah pelabuhan untuk
berlayar melanjutkan cita dan
cinta kami , untuk sampai
di tapal batas ini ,
tidak sedikit
pengorbanan Bapak ibu ,
tak
sedikit salah dan
khilaf kami pada bapak/ibu
yang terkadang
juga melukai perasaan
dan hati bapak/ibu.
Namun karena
ketulusan hati , cinta dan
sayang yang bapak/ibu
nampakan
kami dibina
dan digembleng , Bapak/Ibu
curahkan ilmu dan
keterampilan
bapak/ibu habiskan waktu dan
tenaga demi kami
sehingga kami
sampai pada hari ini . Insya
allah jasa dan
pengorbanan Bapak/Ibu akan dibalas
oleh Allah dengan
pahala yang berlipat ganda .terima kasih
wahai para guru kami
jasamu kan kami
kenang selalu
Selanjutnya keapada
teman-teman dan adik2- yang
seide dan seperjuangan
di podok ini di pulau ini ditapal batas kita telah mengukir
kisah ,
menutup cerita yang telah kita susun selama ini
hari ini kita akan tutup lembaran yang penuh makna,
disini…….di pondok ini pada hari ini ..kita berkumpul…
yang tak kan berulang lagi (2 x)
berkumpul ….gelak & tawa bersama … canda ria bersama …
suka & duka kita bersama
adik2 ku menjelang detik detik terakhir kami kan pergi
dengarkanlah sepatah untai hati kami
maafkan kakak jika terselib duka dan salah padamu tutuplah luka di hatimu,
semoga maaf yang kami hantarkan
menjadi si tawa si dingin
selamt tinggal adik2 ku Kami pergi
untuk kembali
Selamat tinggal para guru
kami
Insya Allah suatu nan kami
kan mengadi di
pondok ini
Kisah di tapal batas
KAKAK KU HARI INI ….
HARI YANG TERAMAT PENTING
DALAM SEJARAH KITA
HARI INI
KITA BERKUMPUL BERSAMA,
DI PULAU INI
DITAPAL BATAS KITA MENGUKIR
KISAH
MENUTUP CERITA YANG TELAH KITA SUSUN SELAMA INI
HARI INI
KITA AKAN TUTUP LEMBARAN YANG PENUH MAKNA
BERKUMPUL HARI INI YANG TAK KAN
BERULANG
GELAK…
TAWA BERSAMA …
CANDA RIA BERSAMA …
SUKA & DUKA KITA BERSAMA …
KAKAK……
MENJELANG DETIK DETIK TERAKHIR
KAU KAN PERGI
DENGARKANLAH SEPATAH UNTAI HATI KAMI
YANG TINGGAL
SEKIAN TAHUN KITA BERSAMA …..
TAK SEDIKIT NILAI YANG KAMI
PETIK,,BIMBINGAN KADER KAKAK LAKUKAN
LATIHAN,, TARUNA MELATI
SEMUA INI TELAH TUMBUH DI DALAM HATI KAMI
YANG TELAH MEMBUKA HATI KAM
UNTUK BELAJAR LEBIH MANDIRI
KAKAK…….
UNTUK ITU KAK
TUTUPLAH LUKA DI HATIMU
SEMOGA MAAF YANG KAMI HANTARKAN
MENJADI HATI YANG DUKA
SELAMT JALAN KAKAK
DOA KAMI KAN MENYERTAIMU
Naila Azizah
AdiKKU
HARI INI ….
HARI YANG TERAMAT PENTING
DALAM SEJARAH
HARI INI KITA BERKUMPUL BERSAMA,
DI PULAU INI DITAPAL BATAS KITA MENGUKIR KISAH
MENUTUP CERITA YANG TELAH KITA SUSUN SELAMA INI
HARI INI KITA AKAN TUTUP LEMBARAN YANG PENUH MAKNA
DISINI………….DI PONDOK INI ……………….PADA HARI INI ………………..
KITA BERKUMPUL…YANG TAK KAN BERULANG LAGI (2 X)
BERKUMPUL ….GELAK & TAWA BERSAMA …
CANDA RIA BERSAMA …
SUKA & DUKA KITA BERSAMA …
ANAKKU
MEBJELANG DETIK DETIK
TERAKHIR KAU KAN PERGI
DENGARKANLAH SEPATAH UNTAI HATI KAMI YANG TINGGAL
ANAKKU…….
KAMI SADAR YANG NAMANYA HIDUP
SEKIAN TAHUN KITA BERSAMA …..
YANG TERKADANG KAMI SENGAJA,MEMBUAT HATI MU TERLUKA
TUTUPLAH LUKA DI HATIMU…..
SEMOGA MAAF YANG KAMI HANTARKAN
MENJADI SI TAWA BAGUMU….ANAKU
& KAMI YANG TINGGAL MENJADI
LEGA
SELAMT JALAN ANAKKU 2X
& DOA KAMI KAN MENYERTAIMU
KAMI KAN DOAKAN KAMU
AGAR SUKSES DALAM MENGGAPAI PULAU IMPIAN.
RINTIHAN
MENJELANG AJAL
Buah Karya Abi Naila
Lathifa Khalid
Ketika izrail menghampiri
Ketika izrail mereggang roh
Dada terasa tercabik
Tubuh gemetar
Rintihan hati tiada yang
tahu
Malaikat mamaksa roh
Memukul diri
Memaksa untuk tinggalkan
dunia
Ohh tuhan…………..
Tiadakah bisa ajal ini kau
tangguhkan
Tiada sakit ini kau
hilangkan
Tak mampu diri ini ya allah
Tak kuasa batin ini
Menahan pedihnya sekaral ini
Maafkan aku ya rabbi
Ampunkan aku wahai
Yang maha penyayang
Mudahkan aku melepas dunia
ini
Mudahkan aku bertemu dengan
mu
Ya gaffar
DUKA DI RANAH MINANG
Karya
: Ibnu Halim Al Basry
Ketika
mentari pagi memancarkan sinarnya
Menerpa
alam persada
Ribuan
manusia menyambut dengan wajah berseri
Mereka
bertebar menggali rahmatmu
Mereka
tinggalkan anak]
Demi
sebuah harapan
Mereka
tinggalkan istri
Demi
sebuah impian
Tapi…………………..
Disaat
umat berselimut tawa
Di
saat umat sibuk mencari
Rahmat
yang kau tebar
Secara
tiba-tiba
Tangisan
dan ratapan sahut menyahut
Ayah………………..
Ibu………………..
Ya
Allah…………...
Dalam
sekejab berduka
Bangunan
yang kokoh jadi ambruk
Rumah
rata dengan tanah
Ranah
minang yang indah
Berubah
kelam dan berkabut
Ya
Allah apakah ini ujianmu
Atau
azab dari Mu
Sabarkanlah
kami dan juga mereka.
RENUNGAN MUHARRAM
Karya
: Abu Naila Latifa khalid
Hai
bulan Muharram
Kau
datang mengawali bulan Qamariah
Hari
ini kau datang ………….. tapi ………….. bukan yang lalu
Kau
datang bagai sebuah ukuran
Buat
hamba ciptaan Rabku
Kau
datang buat ku kenang
Untuk
menghisap diri di awal tahun.
MUHARRAM
Di
awal kau datang
Sejenak
ku tatap waktu yang terukir
Sejenak
ku tatap waktu yang berlalu
Apa
yang ku lakukan
Apa
yang ku ucapkan
Apa
yang ku dengarkan
Apa
yang ku amalkan
Ya Allah……………………
Jika
sekiranya tahun yang telah berlalu
Yang
ku tatap…. Yang ku makan
Yang
ku pakai……….. yang ku lakukan
Engkau
tak reda
Ya
Allah………………
Jangan
kau hukum aku
Jangan
kau siksa aku
Jika
aku salah
Jika
aku lupa padaMu
Ooooooohhhh……………..
Tuhan…………….
Ampuni
aku………..
Ya
Gaffar………….
ALLAH DI ATAS
SEGALA MAHA
Karya
: Abu Khalid
Ya Allah……………..
Engkau di atas segalanya
Engkau pengasih tak pilih
kasih
Engkau penyayang di dunia
Sampai ke Alam baqa
Sungguh pujian bagimu
Meliputi jagat raya
Karena kasih dan sayangmu
Tak akan pernah ada
tandingannya
Engkau raja di atas segala
Raja
Engkau raja di dunia sampai
ke Alam Baqa
Ya Allah……………
Hanya padaMu aku berserah
diri
Hanya padaMu aku bersujud
Hanya padaMu aku mengadu
Hanya padaMu aku mohon
perlindungan
Ya Allah
Bimbinglah aku ke jalanMu
Tuntunlah aku ke dalam
ridhoMu
Tampakkan jalan yang lurus
Jalan orang yang Engkau beri
nikmat
Jalan para NabiMu
Jalan para Walimu
Jalan orang-orang yang
engkau beri petunjuk
Bukan jalan yang engkau
marahi
Bukan jalan orang yang sesat
SERUANMU
TERABAIKAN
Karya
Ibnu Halim Al Basri
Rabbi……………..
Aku tahu…
Kau beri yang ku minta
Kau kasih sebelum ku
bermohon
Kau ampuni setiap aku
bersalah
Jika ku lengah kau ingatkan
Jika ku salah kau maafkan
Jika ku tidur kau bangunkan
Tiap waktu
Kau ingatkan aku
Pagi kau seru
Siang kau seru
Sore kau seru
Malam kau seru
Karena dalamnya cintamu
padaku
Karena luasnya rahmatmu
padaku
Karena besarnya kurniamu
padaku
Kau tak pernah bosan
mengingatkanku
Tapi………..
Aku terlalu sering
Melengahkan panggilanmu
Aku terlalu sering
Mengabaikan seruanmu
Aku terlalu sering
Tak acuhkan kata-katamu
Maafkan aku Ya Rabbi
Ampunkan aku Ya Qaffar
Seruanmu, suara Azan yang
memanggil
Kan ku coba memenuhinya.
NAUNGAN ILAHI
Karya
: Abu Azizah Khalid
RABBI
Sungguh nikmatmu tiada tara
Cintamu tiada bertepi
Kasihmu tak pilih kasih
Nikmat yang kau curahkan
Menyelimuti seluruh alam
Siang malam mengalir tiada
henti
Kau jaga kau pelihara
Kau awasi, kau bimbing aku
Tapi
Kenapa Ya Rabbi
Lidah ini berat menyebut
NamaMu
Hati ini berjarak denganMU
Aku lalai memenuhi
panggilanmu
Aku jauh dariMu
Ya Allah
Ketika aku tak baca wahyumu
Ketika aku tak kunjungi
rumahmu
Ketika aku tak peduli
denganMu
Tapi cinta dan sayangmu tak
berubah.
Rahmat tetap kau curahkan
Ketenangan tetap kau berikan
Rezki tetap kau limpahkan.
Aceh kau gempur dengan
tsunami
Piaman kau hadang dengan
gempa
Jawa kau rendam dengan
banjir
Jatim kau benam dengan
Lumpur lapindo
Ya Allah
Maafkan kami
Ampuni kesalahan kami
Tumbuhkan cinta kami padaMu
Jadikan kami hamba yang
bersyukur padaMu
MENCARI
CAHAYAMU
Karya
: Ibnu halim Al Bassyi
Rabbi……………
Dalam hidup ini diriku
Bagai bumi berputar
Siang dan malam silih
berganti
Ketika kubaca ayat-ayatmu
Ketika kurenungkan kuasamu
Hatiku takut padaMu
Diriku harap padamu
Batin ini terasa bercahaya
Tunduk dan patuh padamu.
Tapi
Ketika gelombang menerjang
Hati ini terhempar jauh
dariMu
Jalanku terasa gelap tanpa
cahaya
Terkadang ku tak peduli
ancamanMu
Terkadang ku tak hiraukan
murkaMu
Terkadang ku tak remehkan
ayat-ayatMu
Terkadang ku lengahkan
seruan hidayahmu
Namun seketika di bathin ini
Berkedip cahaya Iman.
Ohh….. Tuhan…………
Dalam galau bathin ini
Tetap mencari cahayaMu
Dalam selimut khilaf
Hati ini tetap merindukan
cahayaMu
Dalam rayuan dunia
Hati tetap berharap cahayamu
Ku kan tetap mencari
cahayamu
Walau diri terbercak salah
padamu
Rabbi
Kuatkan iman ini
Terangi hati ini dengan
cahayaMu
TATAPAN
YANG SIA-SIA
Karya Ibnu Hasan
al Bisri
Mata yang tercipta
Buat menatap kurnia Ilahi
Yang terbentang luas
tiada bertepi
Indah yang menakjubkan
Membuahkan lidah
berzikir
Tapi ..
Tak semua tatapan
berbuah syukur
Terkadang tatapan
itu
Menancap bagai anak
panah
Membus lorong
–lorang hati
Terkadang pandangan itu
bagaikan percikan api
Yang mampu membakar jiwa
Mata yang lepas
tampa iman
Kan mecari
mangsa karena hawa
Hati kan tersiksa
karena tatapan
Jiwa kan terasa lelah
gelisah
Buah tatapan
jadi bayangan
Yang akan
memutar haluan yang musfir
Kan menghias waktu-waktu
tampa bekas
Hai….Mata….
Kau tataplah
yang membawa berkah
Pandanglah yang berbuah syukur dan puji
Kendalikanlah tatapan mu
Jangan kau tanam
kebinasaan di matamu
Jangan biarkan hatimu
menjerit
Jangan kau rusak qalbumu
Tak sedikit orang
tersesat
Tak sedikit orang terjatuh
Tak sediakit orang hanyut
terbuai arus
Tak sedikit
bencana yang menerpa
Karena pandangan yang sia-sia
….
Yang tidak pernah melukai istrinya….
Walau sering kali kebijaksana’an itu
akan menguji kesetia’an…..
Ibunda
kenapa
engkau
menangis
Suatu ketika ada seorang anak laki -
laki yang bertanya kepada ibunya……
Ibu….
Mengapa ibu menangis….
Ibunya menjawab….
Sebab ibu adalah seorang wanita nak…..
Dan sianak agak sedikit bingung…..
Aku tidak mengerti ibu….
Ibu hanya tersenyum dan memeluknya
erat……
Anakku…..
Kamu memang tidak akan pernah
mengerti…..
Kemudian anak itu bertanya kepada
ayahnya….
Ayah, kenapa ibu menangis….
Sepertinya ibu menangis tanpa ada sebab
yang jelas….
Sang ayah menjawab…
Semua wanita memang menangis tanpa ada
sebab…
Hanya itu jawaban yang bias diberikan
oleh sang ayah….
Lama kemudian….
si anak tumbuh menjadi remaja….
Dan tetap bertanya - Tanya kenapa wanita
menangis…
Pada suatu malam…..
Ia bermimpi dan bertanya kepada TUHAN….
TUHAN…..
Kenapa wanita mudah saja menangis….
Tuhan menjawab..,…
Sa’at Ku ciptakan wanita….
Aku membuatnya menjadi sangat utama…..
Ku ciptakan bahunya…
Agar mampu menahan seluruh beban dan isinya….
Walau bahu itu halus…
Cukup nyaman dan lembut….
Menahan kepala bayi yang sedang
tertidur….
Ku berikan wanita kekuatan untuk dapat
melahirkan…..
Dan mengeluarkan bayi dalam rahimnya…..
Walau……
Sering kali dia kerap berulang kali
menerima cacian dari anaknya itu……
Ku berikan keperkasa’an yang akan
membuatnya tetap bertahan….
Pantang menyerah sa’at semua orang sudah
putus asa….
Pada wanita……
Ku berikan kesabaran untuk merawat
keluarganya…..
Walau letih…. Sakit…leleh…tanpa keluh
kesah….
Ku berikan kepada wanita perasa’an peka
dan kasih sayang….
Untuk mencintai semua anaknya…..
Dalam kondisi apapun dan dalam situasi
apapun….
Walau tak jarang anak – anaknya itu….
Melukai perasa’annya ,melukai hatinya….
Perasa’an ini pula lah yang memberikan
kehangatan pada bayi –bayi…
Yang terkantuk menahan lelep….
Sentuhan inilah yang akan memberikan
kenyamanan….
Sa’at ia di dekap lembut olehnya….
Ku berikan kepada wanita….
Kekuatan untuk membimbing semuanya
melalui masa – masa sulit…
Dan menjadi pelindung baginya…..
Sebab bukankah tulang rusuk yang
melindungi setiap hati….
Dan jantung agar tidak goyang…..
Ku berikan kepadanya kebijaksana’an….
Dan kemampuan untuk
memberikanpengertian…..
Dan menyadaekan bahwa….
Suami yang baik adalah
Yang diberikan kepada suami…..
Agar tetap berdiri,,sejajar,, saling
melengkapi….
Dan saling menyayangi….
Dan akhirnya…..
Kuberikan air mata agar dapat
mencurahkan perasa’annya…..
Inilah yang khusus kuberikan kepada
wanita….
Agar dapat digunakan kapanpun ia
inginkan….
Hanya inilah kelemahan yang dimiliki
oleh wanita….
Walaupun sebenarnya air mata itu….
Adalah air mata kehidupan….
Maka dekatkanlah dirimu kepada sang
ibu….
cKalau beliau masih hidup….
Karena…..
Dikakinya lah kalian menemukan syurga…….
By : tria
nurul qalbina
SEANDAINYA INDRAKU BICARA
Karya : Nurul Qalbina
k
Wahai
Rabbi
Dengan
kasih dan rahmatmu
Dengan
cinta dan sayangmu
Kau
jadikan aku
Ampu
menatap indahnya
Alam
yang kau bentang
Kau
jadikan aku
Mampu
mendengar indahnya
Suara
azan yang memanggil hambamu, desiran ombak dipantai
Kau
jadikan aku mampu
Merasakan
nikmatmu
Kau
ajdikan aku
Mampu
mengolah rezki
Yang
kau hamparkan
Kau
jadikan aku mampu menyebut namamu
Menyebut
ayat-ayatMu
Mampu
melangkah
Menuju
Ridhomu
Rabbi……………..
Semua
Kurnia yang kau titipkan
Semua
indra yang kau berikan
Tuntunlah
ia
Dalam
rahmatmu
Bimbinglah
Dalam
rahmatmu
Bimbinglah
ia
Dalam
mnatap mendengar
Merasa,
nberbuat dan melangkah
Menggapai
jalanMu.
CERMINANMU
Karya Abu Naila latifa Khalid
Dari ketaatanmu Tergambar indahnya
Imanmu
Dari kesalehanmu terpatri iriku
padamu
Dari kerajinanmu dalam keluargaku
terpancar murahnya hatimu
Dari kecantikanmu terbayang aura
keindahanmu
Dari senyummu tertanam rasa
lembutnya budimu
Dari pancaran cahayamu tertembus lorong-lorong hatiku
Dari cintamu terbayang dalamnya
sayangmu
Dari karakter akhlakmu tercermin tegarnya nalurimu
Terkadang
Dari emosimu terpancar gelora qalbumu
Dari tatapanmu tegambar bahagia
yang kau impikan
Dari gejolak budimu tercurah rasa ini mengobat hatimu
Tapi juga
Dari kehadriranmu terobat rasa
rinduku
Dari tutur bahasamu terikat hatiku
padamu
Dari kelebihanmu teremai banggaku
padamu
Dari keriduanmu pada ayahmu
terpancar dalamnya harapanmu
Dari kecintaanmu pada ibumu, Teraimpul harapan bahagiamu
Puisi ini tercipta karena anaku
Di
saat-saat waktu istirahat . Abu Naila latifah Khalid Mencoba merangkai kata demi kata, maka terlahirlah sebuah
ungkapan rasa yang tersusun dalam selembar puisi yang ditujuaknan buat orang yang pernah
mengukir hidup di pondok ini dengan
judul
JEJAK LANGKAMU
Buah Karya Aby
Naila Lathifa Khalid
Ketika
selembar kertas berharga
Kau
titip sebagai tanda sebuah harapan
Dibalik tatapan matamu
Terpancar
cita dan cintamu
Terukir
sebuah sebuah impian
Yang kan kau curahkan
Yang kan kau semaikan
Ya
Allah inikah takdirmu
Dia
hadir saat kami ter amat butuh
Segudang harapan kami tumpahkan
Beribu
pesanmu kan
kau tebar
Tapi……..
Ooooooh………………Tuhan
Baru setes embun
dipagi hari
Baru sebutir debu
di Padang pasir
Baru segenggam ukhwah tali dirajut
Baru setahun
waktu terukir`
Kenapa
ini harus terjadi Ya Rabb
Apakah
ini takdir-Mu
Tapi
… Kenapa…..?
Kenapa
Ya Rabby………………………
Ketika
anak yang dibimbingnya
harus berpisah
Tak kan menatapnya lagi
Takan
mendengar sentuhan hatinya lagi
Kenapa
anak yang masih dalam kehausan
Tak kan menghirup suguhannya
lagi
Buat
penawar hati yang gersang
Inikah takdir Mu Ya Rabbi
Kan ku ukir jejaknya
Kan ku kenang bayangnya
DIBALIK ISRA’ DAN MUKRAJ
Buah Karya
Abu Nailatul Azizah
Ya Rasul..
Ketika
duka menyelimutimu
Ketika Abu
Thalib di jeput Sang pencipta
Ketika
Khadijah pergi untuk
selamanya
Ketika
kaum Qurais tertawa
Menghina
mengejekmu….
Mengancamu tiada henti
Ya rasul
Dalam duka
yang menyelimutimu
Dalam duka Allah menghiburmu
Dalam gelap malam berhias bintang
Kau tinggal kan masjidil haram
Kau sujud di bait al maqdis
Dengan quadrat Ilahi
Sesaat kau sampai di Sidratul muntaha
Kau jeput sebuah perintah yang teramat
agung
Sebuag perintah Shalat
Sebagai jembatan dialogh dengan Allah
Buat jembatan ke sorga Mu
Oh Tuhan ……
Bimbinglah aku
Bimbinglah aku
Menelurusi jejak RasulMu
HARAPANKU HIDAYAHMU
Buah Karya
Abi Latifah Khalid
Ya Rabbi
Rahmat Mu yang Kau
limpahkan
Sayang yang
Kau semai
Kasih yang Kau
tebar siang malam
Telah menyelimuti alam taiada batas
Kau tak
hiraukan hamba Mu
Yang tak peduli
dengan Mu
Kau tak bedakan hamba Yang
taat
Dengan hamba Mu
yang tak pernah
menyapa Mu
Semua Kau
tebar dengan nikmat
Oh….Tuhan …Sungguh
Besarnya nikmat cintaMu
Tapi …..
Kanapa orang berat
menyebut Nama Mu
Kenapa berat
lidah menyapa Mu
Kenapa RumahMu
sepi pengunjung
Kenapa masjid-masjid tiada
penghuni
Kenapa wahyu Mu
tiada lagi dicintai
Kenapa………. Kenapa
Rumah terasa
gersang
Hati terasa hampa tiada hidayah
Dijalan di sebut
Allah, Di sawah disebut Allah
Di Pasar
disebut Allah
Tapi hati ini terasa jauh dengan Mu
Ooooooh Tuhan…..
Bimbinglah hamba mencari
ridoMu
Sinari hati ini Ya Allah…
DERMAGA PERSINGGAHAN
Buah karya Abi Naila lathifa Khalid
Ketika kau
berlabuh di demaga ini
Seketika
ku tatap wajah dan senyumu
Dihati
ini terbetik sebuah rasa
Kau seperti
ankku yang tlah pergi
Mereka juga berlabuh di dermaga yang ku tak tahu
Ananda
kehadiran terasa obat buatku
Serasa
anaku telah kembali
Pilu
yang terpendam terasa sirna
Kau serasa bagian dari ku
Yang menghias
hari-hariku
Tapi.
Oh…
Tuhan……………
Tampa tersa perputaran waktu
Sampan
yang mereka kayuh
Tempat
mereka bercanda dan bermain
Tempat
mereka berbagi ilmu dengan adiknya
Tempat
berbagi rasa dan asa
Sudah
mendekati pantai
Tempat
mereka berlabuh
Ya Allah
inikah namanya Takdir
Bertemu dan
berpisah kan
selalu ada
Ananda….
Kau kan mendarat pulau impian
Kau kan mengejar cita dan
cinta
Yang masih dalam bayangan
Ananda
Di
dermaga ini kita bertemu
Di dermaga
ini juga kita kan berpisah
Seulas pesan kutitip padamu
Hiasilah
hidupmu dengan kerihdaan Ilahi
Gapailah
impianmu
Raihlah harapan ayahmu
Kejarlah
bahagia ibumu
Walau mereka
tak bersamamu
Di sorga
pasti kau kanbertemu
Selamat jalan ananda
Dermaga
ini slalu menanti
Kapan
kau kembali
Puisi
ini Ustadz susun terruntuk
ananda
Nasrul.
Akhyar, Dina ,wati dan Yulia
MELANGKAH
DALAM HARAPAN
Buah karya “Abu Naila latifa Khalid”
(
Yasril Dt.Makah/Pimp.Pontren Muallimin Muhammadiyah )
Anaku………..
Ketika namamu
terpampng di depan kampus
Ketika kau
terpanggil buat mengabdi
Ketika kau tapakan
kakimu di Pondok ini
Ketika kutatap raut
senyum diwajahmu
Tersirat dibalik
qalbumu
Sebuah harapan tapi
berkabut lara
Rasa tak mampu bagai embun yang menyelimuti
Gundah mewarnai
setiap derap langkahmu
Dalam denyut perputaran waktu
Ku lihat kau tetap
berharap
Dilorog hatimu
tersirat kata “aku harus bisa”
Ananda……………
Dari waktu ke waktu
Ketika kau coba menebar ilmu
Ketika kau coba
mengembangkan mampumu
Kulihat kau laksana
dalam pendakian
Terjal yang
menyusahkan….melelahkan
Kritikan dan saran
Pujian….
Sanjungan….Bergelombang bagai ombak di
pantai
Ananda ……..
Ketika Jalan yang
kau lalui detik ini
Terbayang jalan hidupku yang lalu
Saat-saat aku sepertimu
Belajar…. Mengajar…diajar
Ku disalahkan…. Ku
disayangkan
Kelemahan itu ku
terukir dalam memoriku
kekurangaku aku tulis dalam sanubariku
Ananda ….
Kau hari ini adalah
aku yang dulu
Punya rasa yang
sama dalam masa yang beda
Sejak itu sampai
detik ini aku slalu berharap
Setiap langkah dan
waktu ku berdoa
Semoga ku mampu
jadi guru yang baik
Dimata orang yang
menatapku.
Ananda………..
Di pondok ini ku
doakan
Smoga kau mampu
mengukir waktu
Gapailah asamu……
kejarlah mimpimu………
Raihlah secercah
harapan orang tuamu
Walau mereka tiada
disismu
Jadi pendidik yang
dicintai
Jadi
guru yang di redhai
TIPUAN DUNIA
Buah
karya Abu Azizah
Hai
manusia
Hamparan
alam ini telah ada
Jauh
sebelum kau terlahir
Setetes
nikmat allah titipkan padamu
Karenanya
kau mampu
Mengukir
dunia dengan prestasimu
Kau
hias alam jadi indah menakjubkan
Tapi
kenapa…
Kenapa
………?
Karena
setetes nikmat
Kau
ingkari janjimu
Kau
lupakan yang Maha mnenatapmu
Yang
maha memeliharamu
Kau
terlena
Kau
sibuk
Kau
terbuai karena setetes nikmat
Waktumu
habis tak berbekas
Umurmu
habis tampa arti
Tenagamu
habis bukan karena mengabdi
Kau
paksakan dirimu demi bahagia sesasaat
Kaena
kerjamu
Kau
lupakan Ia
Karena
ushamu
Kau
lengahkan Ia
Karena
sibukmu
Kau
tak peduli padanya
Karena
duniamu
Kau
tentang perintahnya
H
BAGAI BINTANG
DILANGIT BIRU
Anak ku
kau bak bintang
Berkelap
kelip dilangit biru
Senang
dipandang dan dirindukan para musafir
Yang
berjalan mencari asa
Cahayamu menembus gelapnya malam
Bahkan
menembus lorong2 qalbu
Bintang………….
Wakau
kau jauh tapi terasa dekat dihati
Terkadang
kau muncul
Terkadang
kau hilang tertutup awan
Kau tak
pernah bisa dimilki
Tak
bisa ku ditahan
Tak bisa ku jangkau
Hari
ini kau pergi
Besok
kau muncul kembali
Bintang…………
Pergilah
kamu
Redup
cahayamu tak kan pernah pudar
Dihati
ini kan selalu ada biasa cahayamu
Walau
kau tak nampak lagi
Walau
kau hilang dalam tatapanku
Karena
ku yakin Bintang………..
Nanti
kau kan kembali
Mu
Puisi ini tercipta
ketika santri ku terbaik yang sudah
terbang menggapai pulau impian tapi dalam perjalanan ternyata ada ombak dan
badai, ia terbenam dalam lumpur derita, ketika itu ia nelpn dengan deraian air
mata sampai ia berkata, “ Berdosakah aku ustaz ,jika aku minta nyawaku ini dijeput oleh Allah”. Mulai
saaat itu aku terjun menyelam menjeputnya.Insya Allah dalam membimbingnya ku
coba menggores kata hati maka terlahirlah
puisi ini
MUTIARA DI
DALAM LUMPUR
Ananda….
Kau bak mutiara dalam lumpur
Kan ku coba melangkah menguakan
lumpur yang berpasir
Yang menggundahkanmu…
Yang
melukai asa dan rasamu
Yang menutup matamu
Lemah
dayamu dan layu qalbumu
Membuat kau tak bisa melangkah
Anakku….
Kan ku coba menukar tangismu dengan
kedamaian
Senyummu menjadi keindahan
Sakitmu jadi kebahagiaan
Melangkah dengan ketenangan
Diammu.. diam keemasan
Kan ku bimbing qalbumu dalam keimanan
Kan ku ajarkan hidupmu agar berarti
Anakku……..
Jika kau lemah dan layu
Jika kau rebah tak berdaya
Jika kau dirundung resah dan gelisah
Jika kau diselimuti duka dan nestapa
Jika jalan yang kau lalui terasa
gelap
Anakku….
Tak ada tempat menyandarkan harapan
Tak ada tempat mengeluhkan rasa
Tak ada tempat berlindung
Tempat minta petunjuk dan harapan
Hanya pada Allah nak
Ialah yang menenapmu setiap saat
Dialah yang tahu keluhan qalbumu
Dialah yang akan memberi
Mengabulkan setiap denyutan kata
hatimu
DARAH DAN AIR MATA PEJUANG
Buah
Karya Aby Naila dan Lusi Novi Thayyibah
Ketika
malam mencekam
Kau
rapatkan barisanmu
Kau
tengadahkan tanganmu
Mohon
bantuan sang Khalik
Untuk
menghadapi musuh-musuhmu
Airmu
matamu berlinang seiring harapanmu
Membasahi
pipi dan sajadahmu
Hai
para pejuang
Dengan
tekad membaja
Ketika
anak isrtimu terbuai mimpi
Kau
kibarkan jihad dimalam yang sunyi
Malam
itu percik darah dan air mata
Mengiringi
kalimat takbir dan tahlil
Yang
engkau komandokan
Tak
luluh jiwamu tak layu tatapanmu
Menatap
saudaramu terseok berhias luka
Lautan
darah dan air mata dibumi kamang
Satu
persatu para mujahid berguguran
Alunan
kalimat lalahaillallah hilang lenyap
Tenggelam
dalam lautan darah
15
Juni 2008 akhir perjuanganmu
Hai
para mujahid………..
Bumi
ranah kamang
Aliran
darahmu masih mengalir dihati kami
Walau
terseok kami tetap melangkah
Menegakkan
syarak yang kau tancapkan
Menegakkan
kebenaran yang kau perjuangkan
Hai….
Para pejuang………
Hati
kami masih bersatu dengan aliran darahmu
Air
matamu menjadi permadani setiap langkahku
Kan
ku kibar kejayaanmu
Kan
ku susuli jalanmu
Kan
ku bangun cita dan haranmu
Negerimu
negeriku Kamang nan damai
Kamang
yang beradat beadab
Berjuang dalam
Derita
Karya
: Abu Naila Latifa Khalid
Wahai
Para mujahid
Wahai
para syuhada’
Karna
perjuangan mu Negeriku merdeka
Kau
korbankan jiwa dan ragamu
Kau
kobarkan semangat jihadmu
Patriolisme
mampu mengusir penjajah
Derita
yg kau alami tak kau peduli
Pejuangku
Kini
kau telah tiada
Pusaramu
berjejer harum semerbak
Perjuangan
dan deritan yang kau rasa
Pejuangku
Kini
engkau di alam sana
Kan
kami lanjutkan cita-citamu
Semangat
ku tak kan pudar
Walau
kami diterja badai
Walau
petir bersambung
Walau
ombak menggulung
Walau
diri terhempas caci dan maki
Walau
batin tersiksa
Tapi
…………………………….
kami
kan terus maju menelusuri jejakmu
Ooh….Tuhan
Bimbinglah
kami dalam berjuang
Tuntunlah
kami dalam berjihat
Menegakkan
panji_panji mu
Ya
Rabby.
Hancurnya Musuh Rang Kamang
Karya Abu Tria
Nurul Qalbina
Wahai
para penerus bangsa
Tlah
sampai khabar padamu
Bahwa
negri ini berselimut kebatilan
Koloni
penjajah hidup menindas
Menyiksa
rakyat tak berdya
Tahukah
kamu
Nyiak H
Abdul Manan
Jiwa dan
raga dipertaruhkannya
Darahnya
mengalir ditembus peluru
Semangatnya
tak pudar
Walau
tak sempat menikmati hasil perjuangan
Tubuhnya
disayat pedang terhunus
Tapi
Tak
sedikit koloni jadi korban
Tak
sedikit kebatilan hancur
Tak sedikit
belanda menderita
Nyiak
Manan
Tugu
perjuanganmu kan kami pajangkan
Tuk
mengenang
Syiar
Islam yang kau gemakan
Kebatilan
yang kau hancurkan
Kekejaman
yang kau padamkan
Tapi
Semangat
kami tak sepertimu
Kami
coba menelusuri langkahmu
Tapi
kami lemah diterpa badai
Kami
lemah di hadap gelombang
Ohh…
Tuhan……………..
Kami
takut kebatilan kan menjamur
Kami
khawatir kezaliman subur
Kami
khawatir tak ada lagi perjuangan kebenaran diranah ini
Kuatkan
kami menegakan syiarMu
Bimbinglah
kami 2 x
Ya
Allaaaaaaaaaaaah
JUNI BERSIMBAH DARAH
Buah karya:Lusi luthfia/Abu
khalid
Ketika batin mulai menjerit
Ketika
kau lihat kezaliman menghimpit
Ketika
keberanianmenaklukan rintangan
Kau
hadang musuh bagai menatap matahari
Tapi
gamang tak hatimu
Kau
kobarkan semangat jiwa
Kau
bangkitkan nyala api kebenaran
Walau
terkadang
Kau
terkejut ketika pedang menghuru jantungmu
Tapi tak
terdengar rintihan perihmu
Tak
tampak tangisan sedihmu
Setiap
helaan nafasmu terdengar suaramu teruskan jejakku
Kalimat
lailahaillah menutup matamu
Alunan
mariam mengiringi darahmu
Inyiak H
Abdul manan
Karena
komandomu rakyat kamang bangkit
Membela
tumpah darah yg diinjak musuh-musuh mu
Kan
kuiringi langkahmu
Kan ku
teruskan perjuangan mu
Walau
dirimu hancur ditengah lautan darah
Walau
kau tak lagi menatap kami
Doaku
menyertaimu
Nantikan
kami di alam yg kau kini dalam bahagia
Tapi
namamu kan tetap abadi
Kan
dikenang dalam setiap juni berdarah
Kan kami
kenang pengorananmu
Kan kami
iringin semangatmu
ngkapan
anakku Lusi Novitayyibah
BIDUK TAMPA NAKHODA
Ustaz….
Lima
bulan tlah kami lewati
Ketika
dulu kau lepas kami di tepian
Kami
berlayar tampa nakhoda handal
Hanya
semangat keberanian modal kami
Yakin
mampu mangarungi lautan itu
Kau
lepas kami dengan senyum
Sedepa
demi sedepa kami arungi samudra nan biru
Biru
sejauh mata mamandang
Awalnya
riak dan gelombang bersahabat dengan kami
Namun
tatkala malam menyelimuti laut
Kami
mulai gamang tapi tak ciut
Semangat
kami tetap mengembangkan layar kami Irmesba
Tapi..
nun jauh disana terbetik khabar ombak dan badai
Kami
dihadang gelombang nan pasang
Kami terus menghadang sehingga terjangan kami
memecah
Gelombang
yang besar itu.
Itu
semua kami lakukan karena..
Kami
yakin akan kata2mu Ustaz
“Seorang
pelaut nan handal tak akan lahir
Dari
laut nan tenang, melainkan dari laut nan kejam
Serta
merta terus kami halau layar itu
Ntuk
mencari RidoMu Ya Rabbi
Tapi…..
kami tak punya nakhoda yang mampu
Membaca
rasi bintang ntuk menerjau lautan yang kejam
Skarang petir menyambar Menjilat lautan biru
Awan
hitam menari2 , Gelombang laut bergelut dahsyat
Kami
kehilangan kemudi, perahu kami terseok
Ustaz……
Sudikah
kiranya engkau mengambil alih kendali
Menjadi
nakhoda penyelamat kapal kami
Kami
tunggu kehadirinmu Ustaz
SEBERKAS SENYUMMU
Buah Karya Abu Tria Nurul Qalbina
Ketika
pertama ku tatap senyummu
Sekilas
kau tiada apa-apanya
Kau
tidak begitu berarti
Kau
tidak begitu berpengaruh dalam hidupku
Senyum
itu kau tebar sepanjang hari
Mungkin
karena kariak yang menerpa
Atau
mungkin eenaila b
idak
menyenangkan
Senyummu
terkadang menyakitkan
Atau
melukai hati
Atau
memecah kaca nalriku
Kau
terus menyebar senyum Siang dan malam
Bahkan
setiap kutatap senyum kau nampakan
Tetapi
dari waktu ke waktu
Masa
yang datang silih berganti
Siang
bertukar malam
Senyummu
terasa memberi warna
bvffttstwtrwtwe
Kisah di tapal batas
Karya Abi Naila Azizah
KETIKASUATU PERISTIWA
YANG TERAMAT PENTING DALAM SEJARAH
HARI INI KITA BERKUMPUL BERSAMA,
DI PULAU INI DITAPAL BATAS KITA MENGUKIR
KISAH
MENUTUP CERITA YANG TELAH KITA SUSUN SELAMA INI
HARI INI KITA AKAN TUTUP LEMBARAN YANG PENUH MAKNA
DISINI………….DI PONDOK INI ……………….PADA HARI INI ………………..
KITA BERKUMPUL…YANG TAK KAN
BERULANG LAGI (2 X)
BERKUMPUL ….GELAK & TAWA BERSAMA …
CANDA RIA BERSAM …
SUKA & DUKA KITA BERSAMA …
ANAKKU
MEBJELANG DETIK DETIK TERAKHIR KAU
KAN PERGI
DENGARKANLAH SEPATAH UNTAI HATI KAMI YANG TINGGAL
ANAKKU…….
KAMI SADAR YANG NAMANYA HIDUP
SEKIAN TAHUN KITA BERSAMA …..
TAK SEDIKIT NILAI YANG KAMI
PETIK,,BIMBINGAN KADER,,LATIHAN,, TARUNA MELATI
& BERBAGAI KRITIK & SARAN
YANG KAKAK LONTARKAN KEPADA KAMI
BERBAGAI KIAT & NORMA YANG KAKAK TANAM DI SANUBARI
SEMUA INI TELAH TUMBUH DI DALAM HATI KAMI
YANG TELAH MEMBUKA HATI KAMI UNTUK BELAJAR LEBIH MANDIRI
KAKAK…….
YANG NAMANYA MANUSIA TAK SEDIKIT DUKA & LARA
YANG TERKADANG KAMI SENGAJA,MEMBUAT
HATI KAKAK TERLUKA&
KAMI CEMAS,KETIKA KAKAK SUDAH PERGI & TIDAK BERSAMA KAMI
LUKA LAMA YANG TERGORES MASIH MENGALIR,..
UNTUK ITU KAK
WALAU BERAT DI HATI MU,PADA HARI INI,DENGARKANLAH KAKAK
SELURUH ADIK – ADIK MU MENGHANTURKAN
MAAF YANG TERAMAT BESAR
TUTUPLAH LUKA DI HATIMU,SEMOGA MAAF YANG KAMI HANTARKAN
MENJADI SI TAWA & KAMI YANG TINGGAL MENJADI SI DINGIN
SELAMT JALAN KAKAK & DOA KAMI KAN
MENYERTAIMU
KAMI KAN
DOAKAN KAKAK ,
AGAR SUKSES DALAM MENGGAPAI PULAU IMPIAN.
Ungkapan hati Anakmu
Hari ini adalah
hari yang teramat penting dalam sejarah kami
Hari ini kita berkumpul bersama, kesini kami
diantar ayah ibu 6 tahun yang
lalu untuk menyatukan hati menimba ilmu ,
ternyata 6 tahun
itu tidak lah lama,
hari ini Bapak
dan ibu datang kembali
untuk menjeput kami
Dan Rasanya kemarin kami
menapakan kaki disini untuk
belajar
bersama para guru dan para ustaz .
ternyata semua itu
hari ini harus berakhir.
Ayah ibu tercinta dan Para guru kami yang teramat mulia
Dipertemuan yang bersejarah ini
izinkanlah kami bertutur sejenak mewakili santri
yang yang kan melanjutkan
cita-cita,
menggapai harapan
ayah dan ibu
yang kini masih dalam
bayangan
Pertama kepada Ayah
dan ibu tercinta.
Kami sadar , bapak dan ibu rasa tak mampu
rasa tak kuasa mendayung
harapan kami ,
tapi karena sebuah
harapan bapak/Ibu kuras
tenaga dan fikiran
Bapak Ibu
habiskan waktu dan
umur ,
bapak ibu tahan panasnya mentari lebatnya
hujan demi kami,
terima kasih ayah ,terima
kasih ibu,
kami akan balas jasa dan pengorbananmu
kami kan
usahakan bahagiamu ibu bahagiamu
ayah.,
Kami sadar ayah
ibu dalam perjalannan kami
tak sedikit
derita yang ayah
dan ibu rasakan
tak sedikit duka yang
diterima, karena sikap dan
tingkah kami ,
Kata yang terucap melukai
hati , atau sikap yang tak
santun
Atau mungkin
karena tutur dan
ucapan kami yang membuat
air mata ibu berderai
yang membuat hati ayah
kesal dan terluka
dihari ini kami menyampaikan kata , maafkan kami ayah,,,
maafkan kami ibu
Selanjutnya pada
Bapak dan ibu guru ,para ustaz dan
uztazah,
Entah apa yang akan
kami ucapkan dihari ini
,
entah apa yang akan
kami sampaikan pada
bapak dan Ibu dan
entah dengan apa jasa
bapak/ibu akan kami balas
Bapak ibu telah antarkan
kami pada sebuah pelabuhan untuk
berlayar melanjutkan cita dan
cinta kami , untuk sampai
di tapal batas ini ,
tidak sedikit pengorbanan
Bapak ibu ,
tak sedikit salah
dan khilaf kami pada bapak/ibu
yang terkadang juga
melukai perasaan dan hati
bapak/ibu.
Namun karena ketulusan
hati , cinta dan sayang
yang bapak/ibu nampakan
kami dibina dan
digembleng , Bapak/Ibu curahkan
ilmu dan keterampilan
bapak/ibu habiskan
waktu dan tenaga demi
kami
sehingga kami sampai pada
hari ini . Insya allah jasa dan
pengorbanan Bapak/Ibu akan dibalas
oleh Allah dengan
pahala yang berlipat ganda
.terima kasih wahai
para guru kami jasamu
kan kami kenang
selalu
Selanjutnya
keapada teman-teman dan
adik2- yang seide dan seperjuangan
di podok ini di pulau ini
ditapal batas kita telah mengukir kisah ,
menutup cerita yang telah
kita susun selama ini
hari ini kita akan tutup
lembaran yang penuh makna,
disini…….di pondok ini
pada hari ini ..kita berkumpul…
yang tak kan berulang lagi (2 x)
berkumpul ….gelak &
tawa bersama … canda ria bersama …
suka & duka kita
bersama
adik2 ku menjelang detik
detik terakhir kami kan pergi
dengarkanlah sepatah
untai hati kami
maafkan kakak jika terselib duka dan salah padamu tutuplah luka di hatimu,
semoga maaf yang kami hantarkan menjadi si tawa si dingin
selamt tinggal adik2 ku Kami
pergi untuk kembali
Selamat tinggal
para guru kami
Insya Allah suatu nan
kami kan
mengadi di pondok
ini
Kisah di
tapal batas
KAKAK KU HARI INI ….
HARI YANG TERAMAT PENTING
DALAM SEJARAH KITA
HARI INI
KITA BERKUMPUL BERSAMA,
DI PULAU INI
DITAPAL BATAS KITA MENGUKIR
KISAH
MENUTUP CERITA YANG TELAH KITA SUSUN SELAMA INI
HARI INI
KITA AKAN TUTUP LEMBARAN YANG PENUH MAKNA
BERKUMPUL HARI INI YANG TAK KAN BERULANG
GELAK…
TAWA BERSAMA …
CANDA RIA BERSAMA …
SUKA & DUKA KITA BERSAMA …
KAKAK……
MENJELANG DETIK DETIK TERAKHIR
KAU KAN PERGI
DENGARKANLAH SEPATAH UNTAI HATI KAMI
YANG TINGGAL
SEKIAN TAHUN KITA BERSAMA …..
TAK SEDIKIT NILAI YANG KAMI
PETIK,,BIMBINGAN KADER KAKAK LAKUKAN LATIHAN,,
TARUNA MELATI
SEMUA INI TELAH TUMBUH DI DALAM HATI KAMI
YANG TELAH MEMBUKA HATI KAM
UNTUK BELAJAR LEBIH MANDIRI
KAKAK…….
UNTUK ITU KAK
TUTUPLAH LUKA DI HATIMU
SEMOGA MAAF YANG KAMI HANTARKAN
MENJADI HATI YANG DUKA
SELAMT JALAN KAKAK
DOA KAMI KAN
MENYERTAIMU
Naila
Azizah
AdiKKU
HARI INI ….
HARI YANG TERAMAT
PENTING DALAM SEJARAH
HARI INI KITA
BERKUMPUL BERSAMA,
DI PULAU INI
DITAPAL BATAS KITA MENGUKIR KISAH
MENUTUP CERITA YANG
TELAH KITA SUSUN SELAMA INI
HARI INI KITA AKAN
TUTUP LEMBARAN YANG PENUH MAKNA
DISINI………….DI
PONDOK INI ……………….PADA HARI INI ………………..
KITA BERKUMPUL…YANG
TAK KAN
BERULANG LAGI (2 X)
BERKUMPUL ….GELAK
& TAWA BERSAMA …
CANDA RIA BERSAMA …
SUKA & DUKA
KITA BERSAMA …
ANAKKU
MEBJELANG
DETIK DETIK TERAKHIR KAU KAN PERGI
DENGARKANLAH
SEPATAH UNTAI HATI KAMI YANG TINGGAL
ANAKKU…….
KAMI SADAR YANG
NAMANYA HIDUP
SEKIAN TAHUN KITA
BERSAMA …..
YANG TERKADANG KAMI
SENGAJA,MEMBUAT HATI MU TERLUKA
TUTUPLAH LUKA DI
HATIMU…..
SEMOGA MAAF YANG
KAMI HANTARKAN
MENJADI SI TAWA
BAGUMU….ANAKU
& KAMI YANG
TINGGAL MENJADI LEGA
SELAMT JALAN ANAKKU 2X
& DOA KAMI KAN MENYERTAIMU
KAMI KAN DOAKAN KAMU
AGAR SUKSES DALAM
MENGGAPAI PULAU IMPIAN.
Yang
tidak pernah melukai istrinya….
Walau
sering kali kebijaksana’an itu akan menguji kesetia’an…..
Ibunda kenapa
engkau menangis
Suatu
ketika ada seorang anak laki - laki yang bertanya kepada ibunya……
Ibu….
Mengapa
ibu menangis….
Ibunya
menjawab….
Sebab
ibu adalah seorang wanita nak…..
Dan
sianak agak sedikit bingung…..
Aku
tidak mengerti ibu….
Ibu
hanya tersenyum dan memeluknya erat……
Anakku…..
Kamu
memang tidak akan pernah mengerti…..
Kemudian
anak itu bertanya kepada ayahnya….
Ayah,
kenapa ibu menangis….
Sepertinya
ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas….
Sang
ayah menjawab…
Semua
wanita memang menangis tanpa ada sebab…
Hanya
itu jawaban yang bias diberikan oleh sang ayah….
Lama
kemudian….
si
anak tumbuh menjadi remaja….
Dan
tetap bertanya - Tanya kenapa wanita menangis…
Pada
suatu malam…..
Ia
bermimpi dan bertanya kepada TUHAN….
TUHAN…..
Kenapa
wanita mudah saja menangis….
Tuhan
menjawab..,…
Sa’at
Ku ciptakan wanita….
Aku
membuatnya menjadi sangat utama…..
Ku
ciptakan bahunya…
Agar
mampu menahan seluruh beban dan isinya….
Walau
bahu itu halus…
Cukup
nyaman dan lembut….
Menahan
kepala bayi yang sedang tertidur….
Ku
berikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan…..
Dan
mengeluarkan bayi dalam rahimnya…..
Walau……
Sering
kali dia kerap berulang kali menerima cacian dari anaknya itu……
Ku
berikan keperkasa’an yang akan membuatnya tetap bertahan….
Pantang
menyerah sa’at semua orang sudah putus asa….
Pada
wanita……
Ku
berikan kesabaran untuk merawat keluarganya…..
Walau
letih…. Sakit…leleh…tanpa keluh kesah….
Ku
berikan kepada wanita perasa’an peka dan kasih sayang….
Untuk
mencintai semua anaknya…..
Dalam
kondisi apapun dan dalam situasi apapun….
Walau
tak jarang anak – anaknya itu….
Melukai
perasa’annya ,melukai hatinya….
Perasa’an
ini pula lah yang memberikan kehangatan pada bayi –bayi…
Yang
terkantuk menahan lelep….
Sentuhan
inilah yang akan memberikan kenyamanan….
Sa’at
ia di dekap lembut olehnya….
Ku
berikan kepada wanita….
Kekuatan
untuk membimbing semuanya melalui masa – masa sulit…
Dan
menjadi pelindung baginya…..
Sebab
bukankah tulang rusuk yang melindungi setiap hati….
Dan
jantung agar tidak goyang…..
Ku
berikan kepadanya kebijaksana’an….
Dan
kemampuan untuk memberikanpengertian…..
Dan
menyadaekan bahwa….
Suami
yang baik adalah
Yang
diberikan kepada suami…..
Agar
tetap berdiri,,sejajar,, saling melengkapi….
Dan
saling menyayangi….
Dan
akhirnya…..
Kuberikan
air mata agar dapat mencurahkan perasa’annya…..
Inilah
yang khusus kuberikan kepada wanita….
Agar
dapat digunakan kapanpun ia inginkan….
Hanya
inilah kelemahan yang dimiliki oleh wanita….
Walaupun
sebenarnya air mata itu….
Adalah
air mata kehidupan….
Maka
dekatkanlah dirimu kepada sang ibu….
cKalau
beliau masih hidup….
Karena…..
Dikakinya
lah kalian menemukan syurga…….
By : tria nurul qalbina
JALAN TAK BERUJUNG
BERJALAN …. BERJALAN……DAN BERJALAN
KU TERUS BERJALAN
MENELUSURI SETIAP
LIKU-LIKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar