Senin, 16 Desember 2013

FRONT PAS (PEMBELA ADAT DAN SYARAK ) KAMANG AGAM TERJUN TOLAK SILOAM


FRONT PAS KAMANG  AGAM TERJUN TOLAK SILOAM

Front Pas ( Pembela Adat Syarak ) VI Suku Bansa Pakan Sinayan  Kamang  Mudiak Kamek Agam. Tidak hanya berkoak di nagari Kamang Mudiak saja . Tetapi  juga   turut bergabung  bersama  30  Ormas  di kota Padang.   Front PAS berangkat   berangkat  dari  Markasnya Jalan  H. Abdul  Manan Pakan Sinayan Kamang  jam  6 dengan 2 mobil. Jam 9.00 Fron PAS lansung bergabung dengan  sekitar 10.000 massa dari berbagai elemen umat Islam.
 Di Padang  Front Pas  dengan pakaian  seragamnya bergabung  dengan  ribuan umat Islam    dari berbagai ormas dan lembaga seperti  Muhammadiyah, FPI, HTI, MMI, KAMMI, MUI, KAMMI, HTI, LIBAS, FSLDK,IMM,IPM , BEM UMSBBEM IAIN PADANG ,BRM UNP, BEM KM FMIPA UNAND, BEM KM FP UNAND juga Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Indonesia dan beberapa Ormas Islamnya  
Saat akan longmarch ke kantor DPRD rombongan dilepas oleh Kapolres setempat. Aksi dimulai sekitar jam 9.30 hingga 12.00 siang   Massa melakukan aksi jalan kaki (long march)  mulai dari pelataran masjid Nurul Iman menuju kantor DPRD.  Saat massa berorasi, sekitar 30 pimpinan ormas/ tokoh umat dan MUI diterima DPRD untuk berdialog  diantaranya Buya Fusrizal Gazahar, Brigjen purn Adiwarman Thaha,Ibnu Aqil, Jimmy Syahputra dan lainnya Kamis (28/11/2013).
Suara  anak rang Minang  itu adalah  :

 Pertama, menuntut dicabutnya izin pembangunan Rumah Sakit Siloam, Sekolah Pelita Harapan, dan hotel proyek Lippo Group. Persetujuan pencabutan izin ini akan dibawa ke sidang paripurna dan harus dilaksanakan dalam tempo tujuh hari kedepan mulai hari ini.

Kedua, menuntut agar walikota Fauzi Bahar mundur dari jabatan karena terlalu banyak menyakiti umat. Selain masalah Siloam, sebelumnya juga walikota tidak tegas terhadap aliran sesat Ahmadiyah dan lainnya.

Ketiga, agar DPRD serius menangani ini, jangan seperti sebelumnya yang telah menerima dan mengizinkan pembangunan Siloam ini.

Dan yang keempat, tanggal 1 Muharram 1435 yang lalu ada deklarasi umat Islam untuk menegakkan syariat Islam di wilayah Minangkabau. Karena itu DPRD dalam menetapkan aturan harus merujuk deklarasi ini. Ini berdasarkan mottonya, "Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah" (Adat berlandaskan ajaran Islam, ajaran Islam berlandaskan Al-Qur'an).
 "Kok Janiah aia di hulu kan janiah sampai ka Muaro. Haram itu  jelas halal itu jelas “Tolak Siloam. Nak barasiah Tauhid anak kamamakan kito isuak ," tegas Pembina Fron Pas  saat dilalogh  di depan Masjid Nurul  Iman  bersama rombongan  Agam.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar